1. Sebutkan alat alat pernafasan ?
1). Hidung
2). Faring
3). Laring
4). Trakea
5). Bronkus
6). Bronkiolus
7). Alveolus
2. Jelaskan struktur trakhea ?
· Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat
· Lapisan tengah terdiri atas atot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16-20 cincintulang rawan yang berbentuk seperti huruf C. bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada esophagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka
· Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epithelium bersilia yang menghasilkan banyak lender. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang mesuk bersama udara pernapasan.
3. Jelaskan bagian-bagian paru-paru manusia !
Paru-paru ada dua dan merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terletak dalam rongga dada. Letaknya disebelah kanan dan kiri serta di tengahnya dipisahkan oleh jantung. Jaringan paru-paru mempunyai sifat elastik, berpori,dan seperti spon. Apabila diletakkan di dalam air, paru-paru akan mengapung karena mengandung udara di dalamnya.
Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus. Paru-paru kanan mempunyai tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus. Setiap lobus tersusun atas lobula. Paru-paru dilapisi oleh selaput atau membran serosa rangkap dua disebut pleura. Di antara kedua lapisan pleura itu terdapat eksudat untuk meminyaki permukaannya sehingga mencegah terjadinya gesekan antara paru-paru dan dinding dada yang bergerak saat bernapas. Dalam keadaan sehat
kedua lapisan itu saling erat bersentuhan. Namun dalamkeadaan tidak normal, udara atau cairan memisahkan kedua pleura itu dan ruang di antaranya menjadi jelas. Tekanan pada rongga pleura atau intratoraks lebih kecil daripada tekanan udara luar (± 3–4 mmHg). Di bagian dalam paru-paru terdapat gelembung halus yang merupakan perluasan permukaan paru-paru yang disebut alveolus dan Jalan Udara ke dalam Tubuh jumlahnya lebih kurang 300 juta buah. Dengan adanya alveolus, luas permukaan paru-paru diperkirakan mencapai
Setelah masuk melalui hidung 160 m2 atau 100 kali lebih luas daripada luas permukaanatau mulut, udara melewati pipa tubuh.
4. Jelaskan pernapasan luar (eksternal) dan pernapasan dalam (internal)!
· Pernapasan luar (eksternal)
Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru. Oleh karena itu, berlangsung difusi gas dari luar masuk ke dalam aliran darah. Dengan kata lain, pernapasan
luar merupakan pertukaran gas (O dan CO ) antara udara
dan darah. Pada pernapasan luar, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang mengangkut sebagian besar karbon dioksida sebagai ion bikarbonat (HCO3–) dengan persamaan
reaksi seperti berikut.
+ –
H + HCO ⎯→ H CO
Sisa karbon dioksida berdifusi keluar dari dalam darah dan melakukan reaksi sebagai berikut.
H CO ⎯→ H O + CO
Enzim karbonat anhidrase yang terdapat dalam sel-seldarah merah dapat mempercepat reaksi. Ketika reaksi berlangsung, hemoglobin melepaskan ion-ion hidrogen yang telah diangkut; HHb menjadi Hb. Hb merupakan singkatan dari haemoglobin, yaitu jenis protein dalam sel darah merah.Selanjutnya, hemoglobin mengikat oksigen dan menjadi oksihemoglobin (HbO ).
Hb + O ⎯→ HbO
2 2
Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pada manusia
pertukaran gas yaitu CO meninggalkan darah dan O masuk ke dalam darah secara difusi. Terjadinya difusi O dan CO ini karena adanya perbedaan tekanan parsial. Tekanan udara luar sebesar 1 atm (760 mmHg), sedangkan tekanan parsial O2 di paru-paru sebesar ± 160 mmHg. Tekanan parsial pada kapiler darah arteri ± 100 mmHg, dan di vena ± 40 mmHg. Hal ini menyebabkan O dari udara berdifusi ke dalam darah. Sementara itu, tekanan parsial CO dalam vena±47 mmHg, tekanan parsial CO2 dalam arteri ± 41 mmHg, dan tekanan parsial CO2 dalam alveolus ± 40 mmHg. Adanya perbedaan tekanan parsial tersebut menyebabkan CO dapat berdifusi dari darah ke alveolus.
· Pernapasan dalam (internal)
Pada pernapasan dalam (pertukaran gas di dalam jaringan tubuh) darah masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh. Reaksinya sebagai berikut.
HbO ⎯→ Hb + O
Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan dapat terjadi, karena tekanan oksigen di dalam cairan jaringan lebih rendah dibandingkan di dalam
darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secara terus-menerus menggunakan oksigen dalam respirasi selular. Dari proses pernapasan yang terjadi di dalam jaringan
menyebabkan terjadinya perbedaan komposisi udara yang masuk dan yang keluar paru-paru. Perlu diketahui bahwa tekanan parsial O2 pada kapiler darah nadi ± 100 mmHg dan tekanan parsial O2 dalam jaringan tubuh kurang dari 40 mmHg. Sebaliknya tekanan karbon dioksida tinggi, karena karbon dioksida secara terus-
menerus dihasilkan oleh sel-sel tubuh. Tekanan parsial CO2 dalam jaringan ± 60 mmHg dan dalam kapiler darah ± 41 mmHg. Hal inilah yang menyebabkan O dapat ber-difusi ke dalam jaringan dan CO2 berdifusi ke luar jaringan. Dalam keadaan biasa, tubuh kita menghasilkan 200 ml karbon dioksida per hari. Pengangkutan CO di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.
1) Sekitar 60–70% CO diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3–) oleh plasma darah, setelah asam karbonat yang terbentuk dalam darah terurai menjadi
ion hidrogen (H ) dan ion bikarbonat (HCO3)+ Ion H bersifat racun, oleh sebab itu ion ini segera diikat (H O) Hb, sedangkan ion HCO3– meninggalkan eritrosit masuk
ke plasma darah. Kedudukan ion HCO3– dalam eritrosit diganti oleh ion klorit.
Persamaan reaksinya sebagai berikut.
H O + CO → H CO → H + HCO
2) Lebih kurang 25% CO2 diikat oleh hemoglobin membentuk karboksihemoglobin. Secara sederhana, reaksi CO dengan Hb ditulis sebagai berikut.
CO + Hb → HbCO
Karboksihemoglobin disebut juga karbominohemoglobin karena bagian dari hemoblogin yang mengikat CO2 adalah gugus asam amino.
Reaksinya sebagai berikut.
CO + RNH → RNHCOOH
3) Sekitar 6–10% CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat (H CO ).
5. Bandingkan komposisi udara keluar masuk paru-paru?
6. Frekuaensi pernapasan
· Jenis kelamin
Frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini disebabkan wanita pada umumnya memiliki volume paru-paru lebih kecil dari laki-laki sehingga frekuensi bernapasnya lebih banyak.
· Umur
Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak dibanding orang dewasa. Hal itu disebabkan volume paru-paru yang relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang sehingga membutuhkan banyak oksigen. Orang tua juga memiliki frekuensi napas lebih banyak karena kontraksi otot-otot dada dan diafragma tidak sebaik saat masih muda, sehingga udara pernapasan lebih sedikit.
· Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh, semakin cepat frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan erat dengan peningkatan proses metabolisme tubuh.
· Posisi tubuh
Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasan. Pada tubuh yang berdiri, otot-otot kaki akan berkontraksi sehingga diperlukan tenaga untuk menjaga tubuh tetap tegak berdiri. Untuk itu diperlukan banyak O2 dan diproduksi banyak CO . Pada posisi tubuh berdiri, frekuensi pernapasannya meningkat. Pada posisi duduk atau tiduran, beban berat tubuh disangga oleh sebagian besar bagian tubuh sehingga terjadi penyebaran beban. Hal ini mengakibatkan jumlah energi yang diperlukan untuk menyangga tubuh tidak terlalu besar sehingga frekuensi pernapasannya juga rendah.
· Kegiatan tubuh
Orang yang banyak melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak energi dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan kegiatan (santai/tidur). Oleh karena itu, tubuh
memerlukan lebih banyak oksigen untuk oksidasi biologi dan lebih banyak memproduksi zat sisa. Tubuh perlu meningkatkan frekuensi pernapasan agar dapat menyediakan oksigen yang lebih banyak.
7. Volume udara pernapasan
· Volume tidal
Volume tidal (tidal volume), yaitu volume udara pernapasan (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 500 cc (cm ) atau 500 mL.
· Volume cadangan inspirasi
Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume) atau udara komplementer, yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernapas (inspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm ) atau 1.500 mL.
· Volume cadangan ekspirasi
Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume) atau udara suplementer, yaitu volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) biasa, yang besarnya lebih kurang 1.500 cc (cm ) atau 1.500 mL.
· Volume sisa
Volume sisa/residu (residual volume), yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah mengeluarkan napas (ekspirasi) maksimal, yang besarnya lebih kurang 1.000 cc (cm ) atau 1.000 mL.
· Kapasitas vital
Kapasitas vital (vital capacity), yaitu volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya lebih kurang 3.500 cc (cm ) atau 3.500 mL. Jadi, kapasitas vital adalah jumlah dari volume tidal + volume cadangan inspirasi + volume cadangan ekspirasi.
· Volume total paru-paru
Volume total paru-paru (total lung volume), yaitu volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin, yang besarnya lebih kurang 4.500 cc (cm ) atau 4.500 mL. Jadi, volume total paru-paru adalah jumlah dari volume sisa + kapasitas vital.
8. Penyakit pada paru-paru
· Tuberculosis (TBC), yaitu penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuber culosis, tandanya terbentuk bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.
· Pneumoniae, yaitu radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Diplococcus pneumonia.
· Kanker paru-paru, disebabkan olah adanya tumor ganas yang terbentuk didalam epitelbronkiolus, biasa diderita oleh perokok.
9. . Bagaimana pertumbuhan pita suara?
Ketika seorang anak laki-laki mencapai akil balig, hormone testosterone memperbesar laring sehingga pita suaranya lebih panjang dan jakunnya lebih menonjol. Suaranya berubah dan nadanya menurun sekitar satu oktaf. Anak wanita mengalami hal yang sama, tetapi pada masa akil balig perubahannya lebih kecil. Nada suara tergantung pada ketegangan pita suara, panjang tali suara, dan ketebalannya.
10 Bagaimana pernapasan perut membuat tubuh rileks?
Karena apabila melakukan pernapasan perut, oksigen yang dihirup lebih banyak maka dari itu dapat membuat otak kita rileks.
11 Apa manfaat berlatih perrnapasan?
Agar apabila kita berolahraga atau melakukan aktivitas tidak akan terganggu karena sesak nafas dan juga agar pernapasan kita tidak terkena penyakit asma.
12 Mengamati kemungkinan dampak asap rokok terhadap paru-paru?